Beranda | Artikel
Ketaatan Kepada Allah dan Melakukan Amal Shalih adalah Pengaman dari Siksa Kubur.
Kamis, 21 Desember 2006

Bab III
Sebab-Sebab yang Menyelamatkan Seseorang dari Siksa Kubur

2. Ketaatan Kepada Allah dan Melakukan Amal Shalih adalah Pengaman dari Siksa Kubur.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, beliau berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ الْمَيِّتَ إِذَا وُضِعَ فِـيْ قَبْـرِهِ لَيَسْمَعُ خَفْقَ نِعَالِهِمْ حِيْنَ يُوَلُّوْا عَنْهُ، فَإِنْ كَانَ مُؤْمِنًا كَانَتِ الصَّلاَةُ عِنْدَ رَأْسِهِ، وَكَـانَ الصِّيَامُ عَنْ يَمِيْنِهِ، وَكَـانَتِ الزَّكَاةُ عَنْ يَسَارِهِ، وَكَـانَ فِعْلُ الْخَيْـرَاتِ مِنَ الصَّدَقَةِ وَ الصِّلَةِ وَ الْمَعْرُوْفِ وَاْلإِحْسَانِ إِلَى النَّاسِ عِنْدَ رِجْلَيْهِ، فَيُؤْتَى مِنْ رَأْسِـهِ فَتَقُوْلُ الصَّلاَةُ: مَـا قِبَلِيْ مَدْخَلٌ، ثُمَّ يُؤْتَـى عَنْ يَمِيْنِهِ فَيَقُوْلُ الصِّيَامُ: مَـا قِبَلِـيْ مَدْخَلٌ، ثُمَّ يُؤْتَى عَنْ يَسَارِهِ فَتَقُوْلُ الزَّكَاةُ: مَا قِبَلِيْ مَدْخَلٌ، ثُمَّ يُؤْتَـى مِنْ قِبَلِ رِجْلَيْهِ فَيَقُوْلُ فِعْلُ الْخَيْرَاتِ مِنَ الصَّدَقَةِ وَالصِّلَةِ وَالْمَعْرُوْفِ إِلَى النَّاسِ: مَا قِبَلِيْ مَدْخَلٌ…

Sesungguhnya jika seorang mayit diletakkan di dalam kuburnya, maka sungguh dia mendengar-kan suara sandal orang yang mengantarnya ketika mereka pulang. Jika dia seorang mukmin, maka shalat ada di dekat kepalanya, puasa ada di sebelah kanannya, zakat ada di sebelah kirinya, dan perbuatan baik berupa sedekah, silaturahmi, dan kebaikan kepada orang lain ada di dekat kedua kakinya. Dia didatangi dari dekat kepalanya, lalu shalat berkata, ‘Tidak ada tempat masuk dari sisiku.’ Kemudian dia didatangi dari sebelah kanannya, lalu puasa berkata, ‘Tidak ada tempat masuk dari sisiku.’ Kemudian didatangi dari sebelah kiri, lalu zakat berkata, ‘Tidak ada tempat masuk dari sisiku.’ Kemudian didatangi dari dekat kakinya, lalu perbuatan baik berupa sedekah, silaturahmi, dan kebaikan kepada orang lain berkata, ‘Tidak ada tempat masuk dari sisiku.’”[1]

Ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala merupakan sebuah kebaikan yang akan di dapatkan hasilnya oleh seorang mukmin di dalam kubur.

Diriwayatkan dari Mujahid tentang firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

فَلِأَنْفُسِهِمْ يَمْهَدُونَ

“… maka untuk diri mereka sendirilah mereka menyiapkan (tempat yang menyenangkan).” [Ar-Ruum/30: 44].

Beliau mengatakan bahwa hal tersebut terjadi di dalam kubur.[2]

Renungkanlah hadits al-Barra’ yang panjang tentang pertanyaan dua Malaikat, di dalamnya diungkapkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَأَنْتَ فَبَشَّرَكَ اللهُ بِخَيْـرٍ، مَنْ أَنْتَ؟ فَوَجْهُكَ الْوَجْهُ يَجِـيْءُ بِالْخَيْـرِ؟ فَيَقُولُ: أَنَا عَمَلُكَ الصَّـالِحُ كُنْتَ، فَوَاللهِ مَـا عَلِمْتُكَ إِلاَّ كُنْتَ سَرِيْعًا فِيْ طَـاعَةِ اللهِ بَطِيئًا فِـيْ مَعْصِيَةِ اللهِ فَجَزَاكَ اللهُ خَيْرًا، ثُمَّ يُفْتَحُ لَهُ بَابٌ مِنَ الْجَنَّةِ.

Semoga Allah memberikan kabar gembira kepadamu, siapakah kamu? Wajahmu menampak-kan kebaikan!” Dia berkata, “Aku adalah amalmu yang shalih. Demi Allah, tidak ada yang aku ketahui darimu, kecuali kamu selalu bersegera di dalam melakukan ketaatan dan lamban di dalam melakukan kemaksiatan, semoga Allah membalasmu dengan kebaikan.” Kemudian di-bukakan baginya satu pintu Surga…

Maka bersegeralah wahai hamba Allah! Bersegeralah kalian dengan melakukan ketaatan kepada Allah dan amal shalih, niscaya kamu akan selamat dari fitnah dan kehancuran.

Di antara para ulama ada yang berkata:

يَـامَنْ بِدُنْيَـاهُ اشْتَغَلْ
                   وَغـَرَّهُ طُوْلُ الْـعَمَلِ

اَلْـمَوْتُ يَـأْتِـيْ بَغْتَةً
                   وَالْقَبْـرُ صُنْدُوْقُ الْعَمَلِ

Wahai orang yang sibuk dengan dunia,
dan terbuai dengan panjangnya angan-angan.

Kematian datang dengan tiba-tiba
sedangkan kubur adalah tempat menikmati amal.

Jadilah kalian termasuk ke dalam orang-orang yang selalu mempersiapkan dirinya untuk meng-hadapi Allah, karena itu mereka selalu melakukan perbuatan yang dapat membahagiakan mereka di kehidupan akhirat nanti. Sungguh indah sebuah sya’ir yang dikatakan oleh sebagian orang yang menyifati mereka:

إِنَّ ِللهِ رِجَـالاً فُطَنَـا
                   طَلَّقُوا الدُّنْيَا وَخَافُوا الْفِتَنَا

Sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang cerdas,
mereka menolak dunia dan takut akan fitnahnya.

نَظَرُوْا فِيْهَـا فَلَمَّا عَلِمُوْا
                   أَنَّهَا لَيْسَتْ لِحَيٍّ وَطَنَـا

Mereka melihat apa yang ada di dalamnya, ketika mereka tahu
bahwa tidak ada tempat bagi orang yang hidup di dalamnya.

جَعَلُوْهَـا لَجَّةً وَاتَّخَذُوْا
                   صَالِحَ اْلأَعْمَالِ فِيْهَا سُفُنَا

Mereka menjadikannya sebagai gelombang,
dan menjadikan amal sebagai bahtera.

[Disalin dari Al-Qabru ‘Adzaabul Qabri…wa Na’iimul Qabri Penulis Asraf bin ‘Abdil Maqsud bin ‘Abdirrahim  Judul dalam Bahasa Indonesia KUBUR YANG MENANTI Kehidupan Sedih dan Gembira di Alam Kubur Penerjemah Beni Sarbeni Penerbit  PUSTAKA IBNU KATSIR]
______
Footnote
[1] Hadits hasan. Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban (no. 781), al-Hakim (I/379-380), al-Baihaqi di dalam kitab al-I’tiqaad (no. 221). Al-Hakim berkata, “Hadits ini shahih dengan syarat Muslim,” dan disepakati oleh adz-Dzahabi. Hanya saja hadits ini sebenarnya hasan, karena di dalamnya ada Muhammad bin ‘Amr yang ia hasan haditsnya.
[2] HR. Ath-Thabari di dalam Tafsiirnya (XXI/52), al-Baihaqi di dalam kitab Itsbaat ‘Adzaabil Qabri, dan Abu Nu’aim di dalam kitab al-Hilyah (III/297).


Artikel asli: https://almanhaj.or.id/2004-ketaatan-kepada-allah-dan-melakukan-amal-shalih-adalah-pengaman-dari-siksa-kubur.html